
CLOSE
Tapering Guncang Wall Street
Indeks pada perdagangan minggu lalu ditutup menguat pada level 6094. Ditransaksikan dengan volume yang cukup ramai jika dibandingkan dengan rata-rata volume 5 hari perdagangan. Indeks ditopang oleh sektor Basic Materials (1.821%), Transportation & Logistic (0.991%), Financials (0.817%), Technology (0.524%), Energy (0.413%), Consumer Non-Cyclical (0.242%), Healthcare (0.002%), kendati dibebani oleh sektor Consumer Cyclicals (-0.262%), Industrials (-0.703%), Infrastructures (-0.802%), Properties & Real Estate (-0.804%) yang mengalami pelemahan walaupun belum signifikan. Indeks pada hari ini diperkirakan akan bergerak pada range level support 6059 dan level resistance 6155.
Bursa saham US, tiga indeks utama ambles sepanjang pekan lalu. Secara mingguan, Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite berkurang masing-masing 1,7%, 2,15%, dan 1,61%.
Rilisnya Data Producers' Price Index/PPI US yang Cukup Tinggi
Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan, inflasi di level produsen (Producers' Price Index/PPI) pada Agustus 2021 mencapai 8,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang dihimpun Reuters dengan perkiraan 8,2% sekalgus menjadi laju tercepat sejak November 2010. Dari data inflasi ini semakin menegaskan keyakinan pasar bahwa bank sentral US (The Federal Reserve/The Fed) bisa saja melakukan pengetatan kebijakan atau tapering off pada tahun ini. Tapering akan dimulai dengan mengurangi pembelian surat berharga (quantitative easing) dan puncaknya adalah menaikkan suku bunga acuan. Untuk pertemuan The Fed selanjutnya yang diperkirakan akan membahas hal ini yakni berkisar di 21-23 September. Rilisnya data indikator ini cukup mempengaruhi pergerakan bursa saham US pada akhir pekan lalu.
Penurunan Jumlah Kasus Positif Covid-19 Secara Global
Ada kabar baik dari update terkait kasus Covid-19 secara global, fase puncak kasus positif sudah terlalui. Per 10 September 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah pasien positif corona adalah 223.022.538 orang. Bertambah 584.433 orang dari hari sebelumnya. Dalam seminggu terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 574.068 orang per hari. Turun dibandingkan rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 633.974 orang setiap harinya. Secara persentase, laju pertumbuhan kasus pun melambat, Selama sepekan terakhir, rata-rata pertumbuhan kasus adalah 0,26% per hari sedangkan tujuh hari sebelumnya adalah 0,29%. Di sejumlah negara yang sempat mengalami lonjakan kasus pun mulai melandai. Misalnya di Malaysia. Jika hal ini terus berlanjut maka akan menjadi katalis positif bagi perekonomian secara global yang mana pada tahun 2021 ini proses recovery economy yang ada sempat terganggu karena adanya gelombang kedua akibat varian delta plus, sehingga bisa melanjutkan proses recovery economy tersebut dengan beberapa pelonggaran pembatasan sosial dibeberapa negara serta kembali meningkatkan aktivitas ekonomi yang ada.
Ada Potensi PPKM Kembali Diperpanjang Dengan Pelonggaran
Hari ini adalah hari terakhir perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Seperti tren dunia, perkembangan pandemi di Indonesia juga membawa kabar gembira. Pada 12 September 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan pasien positif corona bertambah 3.779 orang dari hari sebelumnya. Ini adalah tambahan kasus harian terendah sejak 16 Mei 2021. Namun Meskipun demikian nampaknya pemerintah akan cenderung pelan-pelan untuk membuka kembali seluruh aktivitas ekonomi yang sempat terhambat oleh adanya kebijakan PPKM sejak bulan Juni 2021. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini PPKM masih berlaku namun beberapa aturannya diubah dan dilonggarkan secara perlahan. Menurut kami hal ini dilakukan agar meminimalisir perubahan yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat yang nantinya dapat menimbulkan kenaikan kasus Covid-19 kembali yang saat ini sudah cukup terkendali. Oleh karenanya, pelonggaran beberapa aturan PPKM dilakukan perlahan. Pandemi yang terkendali juga terlihat dari data temuan kasus positif terhadap jumlah tes (positivity rate). WHO menetapkan ambang batas 5% agar pandemi bisa disebut terkendali. Pada 12 September 2021, positivity rate Indonesia adalah 3,05%. Artinya, Indonesia sudah bisa mengklaim bahwa pandemi terkendali.
Proyeksi Consumer Inflation Expectation US Meningkat
Hari Senin, untuk katalis indikator ekonomi cenderung dari eksternal dan tidak terlalu banyak salah satunya rilisnya data terkait consumer inflation expectationnya US yang mana proyeksikan cenderung meningkat menjadi 4,9% dari sebelumnya 4,8%. Proyeksi ini sejalan dengan hasil PPI yang juga meningkat.
PT. Erdikha Elit Sekuritas | Member of Indonesia Stock Exchange
Gedung Sucaco lt.3 Jalan Kebon Sirih kav.71
Jakarta Pusat 10340, Indonesia
Website : www.erdikha.com